BidikNewsToday.Com (Jakarta) – Mengingat peristiwa Polemik Natuna Indonesia dengan China, Dubes AS menawarkan bantuan kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk mengatasi Persoalan di perairan Natuna.
Mahfud mengatakan “ saat ini Indonesia tidak memerlukan bantuan dari Negara mana pun untuk mengatasi persoalan perairan Natuna”.
Ia mengaku telah menolak bantuan dari AS yang berniat ingin membantu untuk menyelesaikan polemik dengan China di kawasan Laut China Selatan.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD pada saat Bertemu langsung dengan Dubes AS untuk Indonesia, Joseph Donovan Jr.
Mahfud Md juga menegaskan “Saya bilang enggak perlu kerja sama dengan Amerika soal Urusan itu” Ujar Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan kemanan itu. Sabtu, (26/1).
Menurut Mahfud, jika Persoalan Natuna ini melibatkan Negara lain maka bisa saja persoalan ini menjadi lebih memanas dan menjadikan konflik Indonesia dengan China.
Mahfud MD menegaskan sikap Indonesia tegas bahwa tidak pernah mengakui Nine-Dash Linr atau Sembilan garis putus-putus di laut Cina Selatan Seperti Klaim China.
“Indonesia berpegang Pada Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) tahun 1982 yang Menyatakan Kawasan Perairan Natuna itu merupakan Bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia”, Kata Mahfud di Gedung PB Nahdatul Ulama Sabtu, (25/1).
“Kalu kita terima bantuan dengan Amerika untuk Persoalan perairan Natuna, berarti kita perang dengan China. Padahal kita tidak bersengketa. Pokoknya Kita Pertahankan dan Usir”, Ujar Mahfud MD.
“Sehingga kita tidak terjebak pada perang proksi. Kita enggak mau, enggak ada perundingan dengan China. Dan kita tidak memerlukan bantuan dari AS atau Negara manapun”, Lanjut Mahfud.
Sebelumnya juga, Dubes China untuk Indonesia Xiao Qian juga mengatakan “Tidak ada perselisihan antara China dengan Indonesia untuk Persoalan Wilayah territorial”.
Persoalan yang belakanan ini mencuat terkait perairan Natuna, Kata dia, pada dasarnya berkaitan dengan overlapping atau tumpang tindih area perairan.
Hal ini disampaikan Xiao Qian usai bertemu dengan anggota Komisi I DPR, Syarief Hasan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Jum’at(24/01).
“Pertama, tidak ada Perselisihan antara Indonesia dengan China terkait Teritorial kita. Perselisihan sebenarnya adalah karena adanya Overlapping area perairan. Dan ini berbeda dari perselisihan Teritorial, “ Ujar Xiao Qian.
Xiao Qian Mengatakan,” China sepenuhnya mengakui bahwa Natuna adalah milik Indonesia. China pun tidak pernah mempersoalkan itu. Begitupun, China memiliki teritori sendiri yang tidak pernah dipersoalkan Indonesia”.
Meski ada perbedaan pandangan antara China dengan Indonesia atas hal ini, Xiao Qian Mengatakan hal tersebut tak jadi masalah.
“Dan dari Pandangan Yang berbeda tentang isu ini, kita akan membicarakan persoalan ini di Negara kita melalui dialog diplomatik, seperti yang kita lakukan sebelumnya”. Ujar Xiao Qian.
Dikutip dari Kompas.Com