BidikNewsToday.Com (Pematangsiantar) – Plt Kadis Pendidikan Kota Pematangsiantar Rosmayana Marpaung, S.Pd yang diminta banyak pihak segera dicopot dari Jabatan Kursi basah Pejabat Plt Eselon II Pemko Siantar ini, sudah mulai menunjukkan sikap yang “Pasrah” Tapi “Tak Rela”.
Hal ini ditunjukkan mantan Kepsek SMP Negeri 10 Kota Siantar ini ketika dihubungin Pemimpin Redaksi (Pemred) Bidik News Via Pesan Whatsapp.
Mantan Guru SMA Negeri 2 Kota Siantar ini berujar kepada Pimpinan Bidik News Today, “Oalle Alleh Plt pun diributin. Naseb, Naseb, Kakak hanya pasrah sama Allah”, Ujar Ibu yang selalu berpenampilan Berhijab ini memberikan responnya soal tayangnya berita dirinya sebagai Plt Kadis Pendidikan Kota Siantar di Bidik News yang mana banyak pihak meminta dirinya segera dicopot dari Plt Kadisdik Kota Siantar.
Bahkan Plt Kadis Pendidikan yang merangkap sebagai Sekretaris Defenitif di Dinas Pendidikan Kota Siantar ini mengatakan, “baru 5 bulannya Kakak Plt, langsung Covid, terus apa rupanya yang kudapat?”, ujar Rosmayana dalam Chatnya kepada Pemimpin Redaksi (Pemred) Bidik News.
Bahkan Rosmayana Berujar, “Biar tahu Om, pada masa Kadis lama menjabat dan Kakak sebagai Sekretaris Dinas, banyak pihak yang kakak Kasihin (Talangin Pengeluarannya) kemana-mana. Baik itu pada masa waktu lebaran maupun pada waktu tahun baru. Namun sampai sekarang masih kakak berhutang dan belum terbayar”.
“Kalau mau tahu siapa yang kakak utangin, masih hidup orangnya dan bisa jadi saksi”, Ujar Plt Kadis Pendidikan ini seperti curhat akan beban yang dialaminya saat Kadis Pendidikan dijabat oleh Drs. Edi Noah Saragih yang telah pensiun pada awal tahun 2020 lalu.
Mantan Kepsek SMP Negeri 10 Siantar yang pernah meraih prestasi Adiwiyata tingkat Nasional dan mendapat penghargaan dari Presiden RI ini berucap, “Sekarang pun Kakak dicopot dari Dinas Pendidikan ini nggak masalah, tapi ya pinomatnya dipindahkanlah”, Ujarnya sambil memberi tanda emosi orang tertawa.

Menyikapi respon dari Rosmayana, LBH Pusbadhi mengasumsikan bahwa itu pertanda Plt Kadis Pendidikan ini orang yang takut tidak punya jabatan.
Melalui sang pendirinya Miduk Panjaitan, SH, M.Hum mengatakan, itulah kesan yang saya tangkap bahwa sesorang seperti Rosmayana menonjolkan sikap kemunafikan pada diri sendiri.
“Saya menduga keras soal kasus Markus Pungutan liar Kepala-kepala Sekolah yang dilaporkan LSM Macan Hanonaran itu, Nyata dan Benar. Hanya saja kita tahu, Bahwa maling/pencuri sekali pun jarang mau mengaku dengan kekilafhan yang dilakukannya. Istilah Bahasa Hukum Sehari-harinya, kalau ada maling yang mau dan berani mengakui tindakannya, Maka Penjara atau Rumah Tahanan Negara, tak akan mampu menampung para Tersangka maupun Terpidana”, ujar Miduk memberikan pandangan pendapatnya.
“Bahasa hukum yang kita artikan dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menjadi lupa diri (munafik) demi sebuah capain dan raihan”, ujar salah satu pengacara ternama kota Siantar ini memberikan pandangan dan pendapatnya. (B.01.HENDRA).