BidikNewsToday.Com. (Pematangsiantar) – Perhelatan Pilkada serentak 2020 yang akan berlangsung 9 Desember 2020 nanti, Siantar adalah salah satu kota yang masuk di dalamnya.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Pematangsiantar, telah menetapkan satu pasangan calon tunggal, yakni Ir. Asner Silalahi, MT-dr. Susanti Dewayani, Sp,A yang akan berhadapan dengan kolom kosong.
Melihat fenomena yang terjadi ini, berbagai element yang ada di kota Pematangsiantar pun berbondong-bondong datang untuk memberikan sumbang saran dan pemikirannya serta secercah harapan akan sosok Ir. Asner Silalahi yang dianggap sebagai Calon Walikota Fenomenal karena dianggap mampu menyatukan persepsi kepada delapan (8) Partai Politik yang memiliki 30 kursi di Lembaga Legislatif.
Setelah Element Ormas MMI (Majelis Muslimin Indonesia) Memberikan Pernyataan dukungan penuh dan harapannya kepada calon pemimpin Kota Siantar ini, kali ini Element Ormas GM FKPPI PC 0216 Kota Siantar pun sepakat dan satu hati akan keputusan delapan Partai Politik (Parpol) ini.
Melalui Ketua GM FKPPI PC 0216, Jon Hendrik Hutapea saat bertemu Pemred Bidik News di jalan Cipto Warung Kopi Kok Tung bawah, Jon mengungkapkan segala harapan dan dukungan penuhnya kepada sosok Ir. Asner Silalahi sebagai Calon Tunggal bersama pasangannya dan menolak memilih kolom kosong.
“Inilah kesempatan masyarakat Kota Siantar untuk berubah kearah yang lebih baik lagi”, Ujar Jon Hendrik membuka perbincangannya kepada pimpinan Media Online Bidik News ini.
Ditanya dasar alasannya mengapa, sambil menghidupkan Rokok Djisamsoe (234) yang ada di meja warung kopi ternama di Kota Siantar ini, Pria yang tampak rambutnya sudah memutih ini pun mulai berkelakar.
Dari pandangan yang jauh ke depan sampai dengan segala peristiwa politik yang sudah terjadi di Kota Siantar ini, dan bahkan karya nyata yang bisa akan dilakukan oleh sosok Ir. Asner Silalahi, MT bersama pasangan sebagai Wakil Walikota dr. Susanti Dewayani berlatar belakang seorang Dokter Anak ini untuk kedepan nanti.
“Bila beberepa periode terakhir kepemimpinan WaliKota Siantar jarang terjadi Hubungan yang Harmonis antara Eksekutif dan Legislatifnya, inilah saatnya Kota Siantar untuk bisa menjadi contoh yang baik akan sebuah perpolitikan di Indonesia”.
“Saya yakin hal yang pernah terjadi, kali ini hal itu takkan terung kembali bila melihat dari kesungguhan sosok Ir. Asner Silalahi yang asli putra anak Siantar ini”.
“Kita lihatlah sejarah kebelakang sedikit semenjak Pilkada Walikota dilakukan secara langsung, dimana dimulai dari tahun 2005 lalu”.
“Di periode 2005-2010 terpilih pasangan Ir. R. E Siahaan – Drs. H. Imal Raya Harahap (Almarhum). Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat kala itu ada 5 pasang calon yang maju, dimana diantaranya ada Sang Ketua DPRD Lingga Napitupulu Bc, Eng -Fatimah Siregar (Wakil Walikota)”.
“Kekalahan dari Lingga Napitupulu sebagai calon dari PDI Perjuangan dan menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan waktu itu, membuat ada ketidak puasan akan kemenangan dari pasangan Ir. R.E Siahaan-Drs. H. Imal Raya Harahap (Almarhum)”.
“Kala itu Lingga Napitupulu sebagai Pimpinan DPRD jabatannya ketika mencalon sebagai Walikota, bisa mengundurkan diri sementara waktu dan apabila kalah boleh kembali lagi, dan bila menang Partai yang akan mengusulkan penggantinya kelak”.
“Di pemilu legislatif 2004-2009 PDI Perjuangan berhasil mendudukkan Lingga Napitupulu menjadi Ketua DPRD Kota Siantar waktu itu. Sedangkan jabatan Ir. R.E Siahaan sebagai Walikota masa bhakti 2005-2010”.
“Sejak itu harmonisasi kedua lembaga ini antara Eksekutif dan Legislatifnya selalu saling intip dan terus berkecamuk sampai periode lingga berakhir di Tahun 2009”.
“Bahkan ketika hasil Pemilu Legislatif 2009 dimenangkan Partai Demokrat dengan Raihan 6 Kursi suara, dimana saat itu ketua DPC Partai Demokrat dijabat oleh Ir. R.E Siahaan, kader yang diutus saat itu menjadi Ketua DPRD terpilihkan Lae Kandung dari Ir. R. E Siahaan yakni Bung Maruli Hutapea, SE”.
“Saat penyerahan palu pimpinan Ketua Dewan dari Lingga ke Maruli, terjadi lagi peristiwa yang unik di Forum resmi itu, dimana Lingga meninggalkan Sidang Paripurna dari belakang ruang sidang, waktu itu masih di Kantor Bappeda sekarang kantor DPRD kita”, Ujar Jon membuka sejarah Politik Kota Siantar Tercinta.
Hampir semua kebijakan yang diusulkan oleh Walikota Ir. R.E Siahaan mendapat pertentangan dari para Politikus yang duduk di legislatif yang dimotori lingga sebagai Ketua DPRD. Sedangkan di tahun 2010-2015 terpilih pasangan Hulman Sitorus, SE (Almarhum) – Drs. Koni Ismail Siregar (HOKI) sebagai Wakilnya mengalahkan petahana dengan diusung 4 Parpol kecil waktu itu.
“Keterpilihan Hulman-Koni sempat mendapatkan penentangan keras dari Maruli Hutapea sebagai Ketua DPRD Kota Siantar karena merasa kehilangan sang Donatur dan tokkenya”,ujar Jon sedikit menceritakan Sejarah Politik Kota Siantar yang sudah berlalu ini penuh nada serius.
Bahkan pelantikan Hulman-Koni tidak dihadirin oleh Maruli Hutapea selaku Ketua DPRD dan hanya 2 orang Pimpinan DPRD saja waktu itu, yakni Zainal Purba dan Timbul Lingga sebagai Wakil Ketua DPRD waktu itu.
“Ini sejarah kelam yang tidak perlu lagi terjadi kedepannya dalam perpolitikan Kota Siantar Amang Boru”, Ujar Jon Hendrik Hutapea kepada Owner Bidik News memberikan alasan utamanya.
“Atas Dasar dan Pandangan Politik yang sudah terjadi itulah saya begitu simpatik kepada sosok Ir. Asner Silalahi yang mampu menjadi pemersatu dalam perpolitikan di Kota Siantar ini. Begitu juga la dengan Pilkada serentak 2015 lalu, Kota Siantar harus mengalami penundaan selama hampir satu tahun akibat perseteruan para Elite Politik waktu itu.
“Musibah pun menimpa Kota Siantar jadinya, dimana Hulman Sitorus, SE sebagai Incumbent berpasangan dengan -Hefriansyah Noer sebagai Wakilnya, berhasil memenangkan pertarungan Pilkada tunda dengan raihan 55 % suara di Tahun 2016”.
“Namun sayang, KPU belum mengumumkan hasil kemenangan Pasangan Salam Manis tersebut, Hulman sudah keburu pergi (meninggal dunia) dan meninggalkan sejarah sebagai sang Walikota terpilih. Akhirnya pun sang Wakilnya Hefriansyah Noer menunggu taik hanyut, dan sekarang orang bilang sebagai Walikota Nasib yang tak punya perjuangan dan tak punya beban tanggung jawab moral kepada Rakyat Siantar”.
“Jadi inilah yang mendasari saya menyebut sosok Ir. Asner Silalahi itu sebagai Calon Walikota Fenomenal Amang Boru”.
“Bisa dan mampu untuk menyatukan persepsi para Tokoh-tokoh Plitik dari Tingkat DPC-DPC ,DPD Tingkat I/Provinsi, bahkan sampai ketingkat 8 DPP-DPP Partai Politik yang memiliki kursi di Lembaga Legislatif”.
“Perlu digaris besarin dalam hal ini, bahwa saya secara pribadi tidak mengenal sosok dari Ir. Asner Silalahi, tapi saya tahu sedikit latar belakang dari beliau sebagai seorang ASN yang berprestasi di bidang Arsitektur jalan dan Jembatan setelah membaca Profil dari Media Cetak dan Elektronik”.
“Mudah-mudahan beliau (Ir. Asner Silalahi) selalu sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa agar bisa membenahi kota kita ini dari segala segi ketertinggalannya”, ujar bapak berubanan ini penuh harapan akan sosok Paslon ‘PASTI’ ini.
Masih menurut Jon menambahkan, “lihatlah kota kita ini, banyak sudah kehilangan jati dirinya. Stadion Utama nyaris tak ada, GOR yang berantakan, Jalanan yang penuh lobang, Ring Road (Jalan Lingkar) yang tak tuntas-tuntasnya selesai dikerjakan, belum lagi lahan 573 hektar yang telah dilepas oleh pemerintah pusat dimana lokasinya ada di Tanjung Pinggir, tak mampu untuk dijadikan lahan oleh Hefriansyah sebagai Walikota Nasib”.
“Ini tugas berat dan harus dikerjakan sebagai PR pemimpin kota, untuk jadi sebuah pengembangan Kota Siantar, inilah sebuah harapan yang ada di pundak dari Calon Walikota Fenomenal Siantar kali ini”,Ujar Jon penuh harapan akan sosok tugas calon Walikota kedepannya.
“Untuk itu disini saya tegaskan, bahwa segenap anak bangsa dan memimpin Ormas GM FKPPI PC 0216, menolak untuk memilih kolom kosong dan berjuang keras untuk memenangkan Ir. Asner Silalahi, MT-dr. Susanti Dewayani, Sp.A untuk jadi Walikota -Wakil Walikota nanti.
“Namanya sudah Kosong (Hampa) masak kita pilih, ya itulah pola piker yang harus dirubah untuk kemajuan Kota Siantar ini kedepannya kalau memang mau berubah, kalau bukan sekarang kapan lagi, dan kalau bukan kita siapa lagi”, ujar Pria yang murah senyum dan ramah ini menutup perbincanganya kepada pimpinan Umum Bidik News Hendra Silitonga Rabu (7/10/2020). (B.01-04.HENDRA-AZIS).
Editor : Andi Harta Purba, SP.