BidikNewaToday.Com (Pematangsiantar) – Mengidap penyakit liver sejak setahun terakhir, membuat Muddin (89) warga Jalan Perak, Gang Wajah, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar ini mengalami kesulitan dalam menjalankan aktifitas.
Penyakit yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati ini berdampak pada perubahan fisik terutama pada bagian perut. Bahkan, makin hari perutnya semakin membesar dan hanya bisa terbaring diatas tempat tidur yang berlapiskan karpet dan tikar.
Anak Niza Muddin, Rita Novita (40) mengatakan, sebelum terbaring lemah, ayahnya sempat jatuh dari kamar mandi. Namun, karena tak dibawa berobat, lama kelamaan tubuhnya terus melemah hingga tak sanggup untuk berdiri.
“Pas uda setahun, kami panggil bidan sekitar karena bapak memang nggak mau dibawa kerumah sakit, takut di Covid kan. Setelah di cek, itulah fungsi hatinya (Liver) ternyata kena. Karena tak ada biaya, tertahan lah bapak nggak lanjut kerumah sakit,” katanya.
Rita menuturkan, pasca berobat jalan, sakit yang diderita sang ayah agak lumayan membaik. Namun, penyakitnya tersebut mulai kambuh lagi sejak dua minggu belakangan ini sehingga dia mengaduh kepada pihak kelurahan Baru berharap bantuan.
“Setelah koordinasi sama kelurahan, baru teringat kalau ada kartu Indonesia Sehat punya bapak. Sempat kami cari dan baru tadi ini lah ketemu makannya disuruh kelurahan bawak bapak berobat ke Rs Vita Insani karena nafasnya sesak,” ucap Rita
Saat dibawa kerumah sakit kata Rita ditemui awak media ini di Rumah Sakit Vita Insani, Senin (14/3/22) sore sekira jam 15.00 WIB, kini kondisi ayahnya sedikit membaik setelah dipakaikan oksigen. Rita memastikan orang tuanya itu akan di Opname.
Dikatakan Rita, istri ayahnya sudah meninggal dunia pada tahun 2010 silam. Dia pun sebelumnya juga pergi merantau untuk bekerja di negara Malaysia dan baru setahun ini dirinya tinggal bersama ayahnya setelah mengetahui penyakitnya.
“Pas tau bapak sakit, aku terus pulang. Sebelumnya ada dua adek yang jaga dirumah, mereka pun sambil kerja cari nafkah, jualan makanan di pajak. Kami disini ngontrak, 2 juta lebih pertahunnya sudah jalan 25 tahun,’ ucapnya Rita sedih.
Semasa sehat kata Rita, sang ayah sehari-hari bekerja sebagai penjual mie balap di Parluasan. Lalu berhenti karena merasa mulai sakit sakitan. Saat ini, Rita hanya berharap bantuan dari kaum Dermawan untuk meringankan beban sang ayah. (B.03.HARTA).
Editor : Hendra Silitonga.