BidikNewsToday.Com (Padang Lawas) – Petani pekebun kelapa sawit di Kabupaten Padanglawas (Palas) menyambut gembira dibukanya kembali eksport Crude Palm Oil (CPO) oleh pemerintah.
Dibuka eksport CPO memberikan angin segar bagi kalangan petani untuk harga jual tanda buah segar (TBS) kelapa sawit akan berangsur naik kembali. Hal itu diungkapkan H. Baginda Parluhutan Hasibuan, petani sawit menyikapi rencana dibuka eksport CPO oleh pemerintah.
“Kami menyambut gembira,mendengarkan pidato Presiden RI,Ir.Joko Widodo melalui canel youtube miliknya,” kata Baginda Parluhutan Hasibuan yang akrab disapa H.Luhut, Minggu (22/5/2022).
Menurutnya, turunnya harga TBS kelapa sawit setelah pasca lebaran menimbulkan keresahan petani.
“Harga TBS kelapa sawit mulai tidak menentu setelah adanya kebijakan pemerintah tentang larangan eksport Crude Palm Oil (CPO) keluar negeri sejak 28 April lalu,” ucapnya.
Ia menilai, dengan terbuka eksport CPO kembali, mendapat sambutan sumringah dari petani kelapa sawit atas kebijakan tersebut khususnya warga petani dikabupaten Palas.
“Mayoritas masyarakat Kabupaten Palas mengandapkan sumber pendapatan prekonomian keluarga dari perkebunan kelapa sawit,” imbuhnya.
Perekonomian masyarakat sangat bergantung pada harga TBS kelapa sawit,sambungnya karena naik harga jual kelapa sawit menjadi faktor utama prekonomian masyarakat.
Ia juga menambahkan, dengan dicabutnya larangan eksport CPO, tentu memberi harapan kepada petani untuk kestabilan harga TBS kelapa sawit akan kembali normal.
“Kalau harga kelapa saeit anjlok, para petani akan kewalahan untuk menutupi kebutuhan pupuk merawat dan memelihara perkebunan kelapa sawit,” tambahnya.
Disinggung terkait tinggi harga pupuk Urea, KCL ,TSP, Baginda Parluhutan meminta pemerintah dan kepolisian untuk melakukan pengawasan harga pupuk sehingga petani tidak semakin menjerit.
“Petani kelapa sawit berharap pemerintah melakukan pengawasan secara ketat terhadap pupuk subsidi bagi petani karena telah banyak menjadi ajang permainan para mafia untuk meraup keuntungan dari kenaikan harga pupuk subsidi tersebut,” bebernya. (B.25.SUBANDI).
Editor : Arta Purba.