Search
Close this search box.

Pembangunan Toilet di SMKN 3 Tukka Diduga Berbau “Mark Up”

BidikNewsToday.Com (Tapteng) – Anggaran pembangunan toilet jamban dan sanitasi, di Komplek SMK Negeri 3 Tukka sebanyak 4 (Empat) unit dipertanyakan.

Pasalnya, anggaran yang diperuntukkan untuk cost pembangunan, diduga berbau mark up.

Bagaimana tidak, pembangunan yang dananya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Dispen Provsu) tersebut, memiliki anggaran yang cukup fantastis. Diketahui dari Papan Informasi Pekerjaan, bangunan itu bernilai Rp 649.164.000,- (Enam Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah).

Hotma Purba salah satu masyarakat pemerhati pembangunan mengatakan, kondisi bangunan dinilai sangat standar dan menduga biaya yang telah dikeluarkan tidak sebesar pagu yang dianggarkan.

“Kita menilai, dana yang dianggarkan untuk biaya pembangunan 4 unit toilet jamban dan sanitasi tidaklah habis. Kita menduga masih tersisa anggaran, jika melihat kondisi fisik bangunan,” kata Hotma Purba, Jum’at (2/12/2022).

Berdasarkan hasil investigasi Hotma, pelaksanaan pembangunan dengan cara swakelola di SMK Negeri 3 Tukka itu biaya pembangunannya tidak sampai Rp 649.164.000,- (Enam Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah).

Hal yang sama juga disampaikan Anto yang telah melihat langsung kondisi toilet dengan harga ratusan juta itu.

Anto menyampaikan, total biaya pembangunan toilet di SMK Negeri 3 Tukka tersebut, diperkirakan sekitar Rp 450 Juta. Perinciannya, 2 unit Toilet Jamban beserta Sanitasi dengan luas bangunan 5 meter x 12 meter hanya memakan biaya Rp 150 Juta per unitnya (Rp 300 Juta untuk 2 unit).

Lanjutnya, untuk 2 unit toilet jamban dan sanitasi berukuran luas 5 meter x 6 meter, ditaksasir membutuhkan biaya Rp 75 juta per unitnya (Rp 150 untuk 2 unit).

“Saya bahkan bersedia jika saya diberikan pekerjaan pembangunan 4 unit toilet jamban dan sanitasi dengan biaya anggaran Rp 450 juta,” tegas pria yang telah biasa mengerjakan proyek itu.

Diketahui, pembangunan toilet sekolah itu sebenarnya dilakukan secara swakelola atau mandiri, bertujuan untuk efisiensi anggaran. Diharapkan, pembangunan dengan cara swakelola akan membuat adanya efisensi dana.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Sibolga Syafaruddin Siregar saat dikonfirmasi wartawan terkait hal tersebut menyampaikan, pihaknya sudah mengerjakan sesuai spek yang diberikan. Bahkan Kuasa Pemegang Anggaran itu memerintahkan wartawan menanyakan langsung ke pihak toko bangunan.

“Silahkan tanya langsung ke tokonya. Jika tidak sesuai spek, tuntut dia mengapa dia berikan barang palsu,” kata Syafaruddin Siregar.

Dan saat ditanya nama toko pembelian alat bangunan yang dimaksud, Kepala SMK Negeri 3 Tukka tak mau memberitahukan, sembari pergi begitu saja meninggalkan wartawan. (B.08.FREDDY). 

Editor : Hendra Silitonga. 

Read Previous

Seorang Santri Asal Provinsi Sumut Ikuti Ajang Porsadin Tingkat Nasional Tahun 2022 Di Jawa Barat

Read Next

Masyarakat Anggap Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Pematang Siantar bersama PDPHJ Tak Bisa Menjalankan Tugas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *