BidikNewsToday.Com (Simalungun) – Terjadi sebuah peristiwa yang mengherankan warga akibat ditemukannya sebuah senjata tajam yang masih tertancap di perut seekor lembu milik Rudi (47) Warga Desa Ujung Maligas Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun. Jum’at (9/12/2022).
Penemuan senjata tajam tersebut ditemukan sang pemilik ternak saat sedang kembali ingin mengawasi lembu-lembu ternak agar tak berkeliaran jauh.
Persitiwa itu terjadi pada hari Minggu (4/12/2022) sekira pukul 11.00 WIB, si pemilik lembu mencurigai seekor lembu karena terlihat tergeletak.
Saat Rudi mendekati lembunya tersebut, ia menemukan ada sebilah golok yang sedang menancap di bagian perut kiri hewan ternaknya.
Kemudian ia langsung memanggil warga sekitar untuk melihat hal aneh tersebut. Sontak warga pun menjadi geger karena ada teror kepada hewan ternak di desa tersebut.
Akibat peristiwa itu, warga langsung berbondong-bondong melakukan diskusi agar bisa menangkap pelaku teror hewan ternak tersebut.
Salah seorang warga mengatakan hal tersebut masih membingungkan karena bisa jadi hal tersebut pencurian ataupun penganiayaan agar pemilik dapat dibuat rugi.
“Kami sempat penasaran dengan kejadian ini. Karena ada sebuah golok yang menancap di perut lembu. Ini bisa jadi pelaku mau melakukan pencurian lembu, bisa jadi juga karena si pelaku ada dendam pribadi dengan si pemilik,” jelas seorang warga.
Pria yang ingin identitasnya dirahasiakan itu, juga mengatakan saat ini masyarakat sedang menyelidiki siapa pelakunya.
“Dari kejadian itu, kami sedang melakukan penyelidikan di kampung ini pak supaya nampak pelakunya siapa. Kami tak ingin kejadian ini juga terjadi kepada hewan ternak kami juga,” lanjut pria tersebut.
Di sisi lain, Rudi (47) mengatakan bahwa sudah 4 kali dia mengalami teror kepada hewan ternaknya, dan 3 hewan sebelumnya telah dijual karena sudah tak mampu untuk bertahan hidup.
“Sudah 4 kali la sama ini saya mengalami kejadian ini. Semoga la pelakunya segera terlihat dan langsung ditangkap, supaya tak terjadi lagi,” Ujar Rudi.
“Kalau begini terus, kami para peternak lembu di kampung ini jadi terus rugi karena hewan kami sebelum waktunya sudah dipotong dan dijual. Seharusnya harganya lebih tinggi, kini kami hanya menjualnya dengan harga yang rendah,” Lanjutnya.
Kemudian, Rudi (47) juga mengaku untuk saat ini dirinya belum ada dilaporkan ke pihak Kepolisian dan akan melaporkan apabila pelaku sudah tertangkap.
“Kami belum ada melaporkan kejadian ini ke Polisi, karena kami masih penasaran siapa pelakunya. Warga juga bersepakat agar jangan laporan ke Polisi dulu,” Pungkasnya.
Saat dikonfirmasi Kanit Jatanras Polres Simalungun IPDA Bayu melalui pesan Whatsapp, ia belum menjawab hingga pemberitaan ini masuk dalam dapur redaksi. (B.03.HARTA).