Search
Close this search box.

PT NV STTC Cemari lingkungan dan Rusak Jalan

BidikNewsToday.Com (Pematang Siantar) – Kegiatan PT STTC mengangkut tanah kerukan dengan dump truck yang berlokasi di Kecamatan Martoba Kelurahan Tambun Nabolon memakan korban, satu keluarga terjatuh menggunakan sepeda motor, Jumat (20/07/2023).

Keresahan pengangkutan tanah ini sudah beberapa kali disampaikan oleh perwakilan warga kepada pekerja, agar pihak pengusaha dengan menggunakan alat berat mengangkut tanah kerukan dengan dump truck, tanah yang jatuh ke aspal ketika hujan turun akan licin yang beresiko bagi pengendara yang lewat baik itu roda dua maupun roda empat.

Puluhan warga yang tinggal di Kelurahan Tambun Nabolon mendatangi lokasi pengerukan tanah dan protes atas kejadian itu dan meminta kepada pengusaha jika tidak menindak lanjuti keluhan warga maka warga akan menghentikan aktifitas pengangkutan tanah tersebut.

Pantauan Bidik News Today, saat warga mendatangi lokasi pengangkutan tanah mereka menyatakan bahwa mobil dump truck saat beroprasi sama sekali tidak mengikuti Standard Oprasional Prosedur (SOP).

Dump truck ini saat mengangkat tanah tidak ada nengikuti SOP, harusnya ban disiram tapi nyatanya ban tidak disiram saat keluar lokasi pengerukan, dan saat pengangkutan tanah dump truck tidak memakai penutup terpal untuk mencegah tanah jatuh dan berceceran di sepanjang jalan,” ujar Tampubolon.

Pengangkutan berdampak mulai rusaknya jalan yang semula kondisinya bagus ,kini ada yang berlubang, retak-retak, pinggiran aspal hancur karena tidak mampu menahan beban tonase dump truck milik perusahaan rokok terbesar di siantar ini,”ujar Tampubolon.

Seorang ibu rumah tangga yang berinisial SS saat di jumpai awak media menyatakan, saya selalu mengantar anak ke sekolah dan juga belanja serta keperluan lainnya membawa kendaraan roda dua melewati jalan ini.Sebelumnya saya tidak khawatir, namun karena adanya tanah jalan aspal ini jadi licin, saya was was melewatinya, ” tukasnya.

“Jauh jauhlah pak, seandainya saya jatuh karena jalan yang licin, kepada siapa saya harus minta pertanggungjawaban, apa lagi tiap pagi saya antar anak sekolah,” tutur Ibu SS menambahkan rasa kawatir nya.

Lain lagi pendapat seorang Bapak berinisial S, dia mengatakan pada dasarnya masyarakat mendukung pembangunan, tapi seharusmya pengusaha juga peduli dengan lingkungan sekitarnya.

”kita sebenarnya mendukung pembangunan, tapi maunya pengusaha juga peduli dengan lingkungan sekitar, contohnya sekarang saat hujan turun tanah yang jatuh dari dump truck jalannya licin, maunya segera diatasi. Sekarang ada korban baru mau mencari solusi,” ujar Bapak tesebut.

Terpisah seorang Bapak yang bermarga Saragih yang tinggal sekitar jalan Medan menuangkan keluhannya dengan awak media ini.

“Saya selalu mengantar anak saya Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) AL – KHOIROT dengan sepeda motor melalui jalan yang kini licin.

Saya sudah puluhan tahun membawa kereta ( sepeda motor- red), tapi kalau melewati jalan yang berlumpur seperti sekarang sangat hati hati, pernah saya terpeleset, syukur saya sigap membawa kendaraannya sehingga saya bisa antisipasi. Nah, yang mengantar ke sekolah bukan hanya saya. Banyak juga ibu ibu yang mengantar anaknya ke sekolah tersebut, saya tidak yakin bisa sigap seperti saya mengantisipasinya,” tukas Saragih. (B.007.Tim). 

Read Previous

Berti Mince boru Manurung: “Saya mau uang Rp120 juta itu dikembalikan”

Read Next

Main-main Dengan Dana ADD. Mantan Pangulu Bahung Kahean Di Tahan Kejari Simalungun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *