Perdagangan, Simalungun – Peredaran Narkoba yang perna dikabarkan sedikit redup di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, kini kembali marak pasca keluarnya mantan Napi si Kelik.
Redupnya permainan haram tersebut,ternyata tidak bertahan lama,saat ini peredaran narkoba jenis Shabu,semakin marak khususnya di daerah kampung Keling Perdagangan Kecamatan dan Simpang mayang Kecamatan Bandar Perdagangan.
Perederan Shabu yang dikelolah oleh pengedar kelas kakap ternama itu mampu melakukan transaksi Shabu di setiap dusun/Huta yang ada di sekitaran Perdagangan, penjulan Shabu bagaikan usaha yang memiliki Legalitas,sehingga para konsumen membeli Shabu bagaikan beli kacang goreng dan minuman Jus dipinggir jalan saja.
Salah seorang warga didaerah kampung kleling Perdagangan mengatakan kepada team media, bahwa peredaran narkoba jenis Shabu sangat nyaman beredar di Perdagangan dan sekitarnya.
Selain memiliki para kurir yang agresif sang bandar juga menyiapakan kenjiro di simpang masuk lokasi markas peredaran narkoba yang dikelola oleh Hendra Tosso, Udin Panjang (Udin Pelor) , yang masuk dalam anak buah kelik sang mantan Napi tahanan narkoba yang baru bebas menghirup udara penjara.
“U”Dinn sang biqbos shabu yang sedang nyentrik itu,tak perna takut kepada aparat kepolisian, karena menggangap peredaran shabunya seperti usaha yang berlegalitas,maka tak ada polisi/aparat hukum yang mampu menghentikan usaha haramnya, ujar warga kampung Keling ini kepada team media BIDIK News Today. Com.
“Saat ini angka pencurian dan kejahatan kian meningkat,banyak warga yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang untuk membeli shabu,kita berharaf pak Gamot dan pak Pengulu segera bertindak untuk menghentikan peredaran narkoba di kampung keling saat ini, harap warga yang minta jati dirinya dirahasiakan.
Kita tau sekarang Pak Kapoldasu sedang giat dalam pemberantasan narkoba ,namun kenapa disini tak tersentuh hukum,ada apa ini,ujar warga ini penuh tanya…?,
Kita sangat berharap polisi jangan tebang pilih dalam pemberantaan narkoba,tolong sampaikan kepada Bapak Kapoldasu pak, kampung kami ini masih marak peredaran shabu, ujar bapak yang resah akan ulah oknum-oknum yang mencari keuntungan tanpa memikirkan efek negatif kepada generasi penerus bangsa penuh harap.
Kuat dugaan U”Dinn dan Hendra Tosso ada setoran kepada oknum – oknum Kepolisian nakal,baik itu ditingkat Polsek Perdagangan maupun oknum dari Polres Simalungun,makanya pengedar yang lain suda banyak ditangkapi dan tiaraf, tapi mereka ini tetap exsis terus ,ucap sumber yang tak mau disebutkan namanya.inj pada minggu 08/10/2023.
Terpisah,A S penggiat anti narkoba Kabupaten Simalungun menilai bahwa saat ini para Gamot,Pangulu ,BNN dan Kepolisian mengalami dilema,mau di tangkap kemungkinan atau diduga para bandar Narkoba itu sudah mereka kenal dan berteman,bahkan ada juga dugaan mereka sudah mendapat jatah alias stabil.
Kalau mau jujur, mana mungkin Gamot,Pangulu dan Polisi tidak tau kalau pengedar dan kurir Narkoba makin ramai di wilayah kerjanya,begitu juga BNN yang memiliki kewenangan dalam menangani dan diharapkan menjadi lembaga yang selalu mengedukasi masyarakat untuk menjahui narkoba yang telah menjadi musuh negara.
Gamot dan Pangulu merupakan pimpinan yang selalu berinteraksi dengan warganya,suda pasti mereka tau sepak terjang warganya,jadi tidak ada alasan kalau mereka tidak tau ada peredaran Narkoba di Lorong dan Nagorinya.
Begitupun Polisi yang memiliki tim kusus yaitu Satnarkoba,Satuan Intel yang bekerja dua kali dua puluh empat jam,para Intel selalu melapor pada atasanya bisa setiap jam maupun setiap hari terkait perkembangan situasi di wilayah kerjanya,jarum yang jatuh saja mereka harus tau, apalagi peredaran narkoba yang saat ini menjualnya kayak kacang Goreng.
APH jangan main-main atau abai pada tugasnya,beri rakyat keadilan hukum sesuai instruksi dari Bapak Kapolri,jangan ada hukum tebang pilih,berantaslah Narkoba sebagai mana mestinya,bila Polisi abai masyarakat bisa melapor langsung pada Kapoldasu dan Kapolri.ucap A S,pada minggu 8/10/2023.
Saat dikonfirmasi Kapolres simalungun
AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung
memberikan tanggapan,bila ada anggota saya yang aneh-aneh, silahkan lapor kesaya pak, saya akan komitmen menindak oknum anggota yang ngak benar, ujar AKBP Ronal berjanji.
Satres Narkoba Simalungun, akan terus berkomitmen untuk memberantas Narkoba, Ujar Ronald Sipayung meyakinkan Team BIDIK News Today. Com saat di konfirmasi via WA.
Sementara Kasat Narkoba AKP Adi Hariono, mengaku telah memerintahkan seluruh kanit di Satreskoba serta anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Sudah dilakukan upaya sentuh langsung. Tapi belum membuahkan hasil sesuai dengan informasi yang diduga. Meskipun begitu akan terus dilakukan penyelidikan dan upaya penangkapan lengkap dengan barang bukti narkoba, ujarnya via chat WA.
Kita juga menampung seluruh Informasi dari masyarakat dan rekan-rekan media, termasuk dari BIDIK News Today sampaikan, Ujar Kasat Narkoba yang sudah 3 tahun ini menjabat berdiplomasi .
Jika didapat info akurat akan kami sikat dan tindak tegas semuanya, dan tidak ada toleransi terhadap pengedar narkoba, mohon dukungannya, terimakasih, ujar Adi Hariono menutup pesannya.
Sementara sampai berita ini naik tayang, Team BIDIK News mengakui masih berjalan bisnis haram yang dilakoni Kelik sang bandar besar mantan napi yang memiliki sejumlah kaki tangan dilapangan.
Si kelik ini boss besarnya orang si Tosso pak, dan dia punya anak main yang bagi sabu dilapangan namanya kelvin, si kelvin ini naik kereta king. Ini orang kepercayaan kelik si mantan Napi Big Boss besar narkoba Simalungun bawah.
Ini la videonya si kelvin lagi nyawer perempuan muda didalam sebuah kamar, ujar sumber BIDIK sambil mengirimkan Video berdurasi 1 menit lebih, dimana tampak Si kelvin ini lagi nabur-nabur uang kepada seorang wanita muda dalam sebuah kamar yang diperkirakan dalam sebuah rumah kos-kos an atau hotel.
Jadi kalau mau nangkap si kelik gampang nya, dipegang aja orang kepercayaan nya si kelvin itu sudah tuntas semua, ujar sumber BIDIK berikan keterangan nya soal sepak terjang Kelik yang memiliki sejumlah jaringan dilapangan. (B, O1,07) .
Editor Hendra Silitonga.