BIDIK News Today. Com (Kab Simalungun).
Operasi penggrebekan yang dilakukan oleh BNN Kabupaten Simalungun Pada Kamis Tanggal 5-Oktober-2023 , Bertepatan pada hari Lahirnya TNI, di Nagori Purba Sari Kecamatan Tapian Dolok, Dituding MMI sebagai operasi Ecek-ecek dan cari uang.
Pasalnya sampai berita ini naik tayang, Kepala BNN Kabupaten Simalungun AKBP Suhana Sinaga, Bungkam Seribu Bahasa akan operasi yang dilakukan BNN yang menurunkan 16 personil nya kelapangan.
Padahal saat peristiwa penggrebekan di markas narkoba yang dikendalikan Kevin dan Slam ini, Pihak BNN Berhasil mengamankan sejumlah barang bukti narkoba dilokasi, 9 orang yang diduga kuat sebagai pengedar dan kenziro, serta 6 Unit sepeda motor roda dua dari lokasi markas penjualan sabu-sabu dari Bekas kantor Hutama Karya ini.
Bolak-balik Kepala BNN AKBP Suhana Sinaga Dikonfirmasi dan ditanyai wartawan perihal perkembangan hasil penggrebekan operasi senyap yang dilakukan pihaknya, namun sepatah katapun tak ada keluar keterangan dari AKBP Suhana Sinaga yang sudah dua tahun menyandang gelar Ajun Komisaris Besar Polisi ini, ujar Chairuddin Pospos penuh kesalnya.
Akan sikap Kepala BNN Ini, Ketua MMI Siantar-Simalungun ini berencana melayangkan surat kepada Kapolri, Ka BNN Pusat, Terkhusus kepada Presiden Republik Indonesia Ir Jokowidodo.
Kita lagi Konsep ini suratnya, mungkin paling lambat hari senin surat kita sudah kita layangkan. Kita minta kinerja Kepala BNN Kabupaten Simalungun di revisi dan bila perlu segera dicopot harapan kita, ujar Chairuddin Naipospos yang ketika peristiwa turun langsung kelapangan pada Kamis 5 -Oktober 2023 kemarin.
Masak masyarakat tidak boleh tahu kinerja institusi yang anggaran nya berasal dari negara, apalagi inikan zaman keterbukaan publik kepada setiap institusi, ujar Pospos berpendapat.
Ada apa pulak Ka BNN tertutup dengan peristiwa yang menggemparkan banyak pihak akan keberanian mereka mengobrak-abrik markas narkoba?? Ini jadi tanda tanya besar sama saya pribadi.
Sementara hasil investigasi yang dilakukan BIDIK News Today. Com dari salah seorang sumber yang layak dipercaya, pihak BNN Kabupaten Simalungun berencana melakukan Assesment kepada 9 orang yang dibawa tersebut dari lokasi markas penjualan narkoba dengan menawarkan bayar uang sebesar 35 juta .
Seperti pengakuan Jakaa ( Nama samaran) , Pihak BNN Minta 35 juta, tapi pihak Loomo atasan dari si slam belum bisa memenuhi nya karena mengaku baru buka lapak di Nagori Purba Sari Kecamatan Tapian Dolok.Jadi digrebek hari Kamis Pagi mereka, sampai hari sabtu mereka belum bisa keluar karena belum deal angkanya, ujar Jakaa si nama samaran yang banyak mengetahui perkembangan kasus tersebut.
Tokoh Pemuda Kota Siantar Dwi Sadrajat Rangkuty pun menuding pihak BNN Jangan bermain api dalam pemberantasan narkoba. Ngapain dibawa sampai 9 orang dari lokasi kalau ujung-unungnya Assesment jadi modus pihak BNN.
Seharusnya BNN disini Terbuka dong dengan publik luas, jangan seperti menyembunyikan bau bangkai saja disaat tuntutan jaman kepada lembaga-lembaga negara yang jadi perisai dalam pemberantasan narkoba .
Jangan jadikan celah hukum untuk mencari keuntungan dengan harus mengorbankan institusi yang didirikan dengan menggelontorkan dana negara yang cukup besar, Harap Dwi Sadrajat kepada pihak BNN agar jangan tertutup dan pelit memberikan keterangan.
Sementara kepala BNN Kabupaten Simalungun AKBP Suhana Sinaga yang berulang kali dikonfirmasi, hanya balas kata kata simple aja, tanya sama anggota berantas saya pak, ujar nya tanpa mau memberikan titik lanjutan siapa anggota berantas yang Suhana maksud…..? (B, 01). Hendra Silitonga.