Search
Close this search box.

Sosok Tuan Guru Batak yang Ditemui Capres Anies Baswedan, Dikenal Ulama Perekat Bangsa

Baru-baru ini, calon Presiden RI yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bertemu dengan tokoh penting di Sumatera Utara yang familiar dikenal dengan nama Tuan Guru Batak pada Jumat (3/11/2023) pagi.

Kedatangan Capres Anies ini membuat jagat raya politik agak heboh. Kenapa tidak ? Anies Baswedan disematkan serban [Imamah] oleh Tuan Guru Batak dan terinspirasi dari perjuangan Pangeran Diponegoro.

Dalam sambutannya pun Anies mengaku, sangat bersyukur dan tidak menyangka akan dikenakan serban [Imamah] dengan diingatkan perjuangan Pangeran Diponegoro. Dan ini pun, merupakan momentum pertama sekali dalam sejarah Capres Anies.

Capres Anies pun terharu, karena Pangeran Diponegoro sendiri punya kenangan jejak historis bagi dirinya. Kehadiran Capres Anies di pondok persulukan Tuan Guru Batak disambut lautan umat dan masyarakat. Lantas siapa Tuan Guru Batak yang ditemui Anies tersebut.

Nama lengkap Tuan Guru Batak adalah Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA. Beliau dikenal luas dengan panggilan Tuan Guru Batak [TGB]

Pria satu ini lahir pada 7 Juli 1979 dari pasangan Syekh Abdurrahman Rajagukguk dan Herlina Togatorop.

Tuan Guru Batak dikenal sebagai Tokoh Batak Muslim di Sumatera Utara terkhusus di Simalungun dan sekitarnya.
Bagi kalangan elit dan pemerintahan di Sumatera Utara, Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun, sosok Tuan Guru Batak dikenal sebagai Ulama perekat bangsa dan memiliki kapasitas Opinion Leader.

Ia dianggap memiliki pengaruh besar sebagai pemimpin opini bagi orang banyak mengingat sosoknya sebagai pemuka agama yang sering memberi pesan persatuan dan toleransi.

Bisa dikatakan, banyak pejabat elit di Nasional dan Sumatera Utara seperti menteri, gubernur, Kapolda, Pangdam, beberapa tokoh akademis dan tokoh politik yang bertandang ke Simalungun kerap meminta nasihat atau sekadar silaturrahim dengan sosok satu ini.

Tuan Guru Batak ulama penggiat thariqoh yang senantiasa berkomitmen untuk tetap berdakwah bagi penguatan kerukunan dalam bingkai Kebangsaan.

Bagi Tuan Guru Batak, merawat dan menjaga persatuan dan persaudaraan bangsa, merupakan seruan jihad tetap tegaknya NKRI.

Hal ini disampaikan Anis Rasyid Baswedan saat berkunjung dan bersilaturahmi ke Pondok Persulukan TGB (sapaan akrabnya) di desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduan Kabupaten Simalungun.

“Kami merasa terhormat bisa berkunjung sekaligus bersilaturahmi secara langsung kepada Tuan Guru Batak yang mampu menjaga harmoni Kebangsaan kita yang beragam, hari ini kita lihat hadirnya para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda, lintas agama, suku dan budaya beragam, inilah miniatur Indonesia yang harus senantiasa kita jaga dan kita rawat untuk generasi mendatang,”ujar Anis Baswedan saat berkunjung ke Pondok Persulukan di Simalungun baru-baru ini.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengangumi bagaimana harmonisnya hubungan Kebangsaan ini, terlihat bagaimana kerukunan ini tetap terjaga dengan baik, walaupun berbeda, namun tidak terjadi konflik.

“Kita lihat Pondok Persulukan ini diapit dua gereja besar, namun masyarakatnya hidup dalam suasana rukun dan damai ditengah banyaknya perbedaan, semoga kerukunan umat beragama ini tetap terjaga dan TGB sebagai ulama mampu merawat Kebhinekaan dan menjadi perekat persuadaraan dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara,”sambung mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Menurut data dan informasi Tuan Guru Batak Syekh Haji Dr Ahmad Sabban El-Rahmany Rajagukguk, MA lahir 7 Juli 1979 di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduan Kabupaten Simalungun dari pasangan Syekh Abdurrahman Rajagukguk dan Herlina Togatorop.

Menyelesaikan program Doktoral (S3) bidang Komunikasi UIN SU dan tercatat sebagai alumni Doktoral pertama. Selanjutnya S1 dan S2 di UIN SU, MAN tahun 1998 di Kota Pematang Siantar, MTSNegeri tahun 1995 dan Sekolah Dasar tahun 1992 di Simalungun.

Tuan Guru Batak sebelumnya merupakan seorang Bankir pada Bank Syariah Mandiri (BSM) hingga menduduki puncak pimpinan Cabang dan memilih mundur dari Perbankan untuk fokus meneruskan wasiat orang tua untuk menghidupkan kegiatan thariqoh, pembimbing spiritual umat dan merawat kerukunan antar umat beragama seperti yang diamanatkan orang tua almarhum Syekh Abdurrahman Rajagukguk.(B.01)

Read Previous

KAPOLRES SIANTAR PIMPIN RAPAT PENYUSUNAN PAGU USULAN T.A 2025

Read Next

POLRES PEMATANG SIANTAR TURUNKAN PERSONIL BANTU PENGAMANAN SIDANG LAPANGAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *