BIDIK News Today. Com. ( Pematang Siantar).
Sosok Kadis Kesehatan Kota Siantar terlihat merupakan sosok yang pendatang dan dinilai banyak kalangan orang yang tak layak untuk jadi pejabat publik.
Sosok Kepala Dinas Kesehatan kota Pematangsiantar, drg Irma Suryani MKM ini terkesan eksklusif dan sangat sulit untuk dikonfirmasi oleh wartawan.

Sejumlah wartawan yang ingin konfirmasi terkait kisruh yang terjadi antara staf dan kepala Puskesmas Kahean kota Pematangsiantar, terkendala untuk mendapatkan keterangan.
“Beberapa hari ini, rekan-rekan media berupaya untuk melakukan konfirmasi dengan beliau namun sama sekali tidak pernah ketemu. Bila dikonfirmasi via telpon pribadinya juga tak pernah diangkat, bahkan di chat melalui WhatsaAppnya juga tidak direspon padahal kondisi HP nya aktif,” sebut Silitonga, salah satu wartawan online.
Padahal, lanjut Silitonga, kami ingin mempertanyakan/konfirmasi terkait permasalahan yang terjadi di Puskemas Kahean antara staf dan kepala Puskesmasnya.
Menurutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar tak layak menjadi pejabat publik, ia pun meminta kepada Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani untuk mengevaluasi kinerja Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM, atau jika perlu dicopot jabatannya.
“Kadis Kesehatan Siantar tak layak menjadi pejabat publik, seharusnya pejabat yang dimintai keterangan oleh wartawan bisa memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi, bukan memilih bungkam ketika dikonfirmasi wartawan, sebaiknya Wali Kota mengevaluasi kinerja dr Irma Suryani atau jika perlu dicopot jabatannya,” sebut Silitonga kesal.
Sebelumnya, Tim dari Inspektorat dan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mendatangi Puskesmas Kahean.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Puskesmas (Kapus) Kahean, Kota Pematangsiantar dr Lesly Dace Saragih, Selasa (28/5/2024). Terkait dengan adanya mosi tidak percaya atas kepemimpinan nya sebagai Kapus ,menampik tudingan tersebut.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Pematangsiantar drg. Irma Suryani sepertinya lebih memilih diam 1000 bahasa terkait permasalahan ini.
Hal tersebut terlihat dari ketidak ketersediaannya untuk dikonfirmasi para jurnalis kota siantar yang telah lama bertugas di kota seribu Ketua ini. (Team, B, 007).